Rabu, 19 Desember 2012

Perkembangan Teori Atom


1.        Model Atom Dalton

 
 Dalton merupakan orang pertama yang mengenalkan konsep tentang atom. Isi teori atom Dalton:
a.  Materi terdiri atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi dan disebut atom dan digambarkan sebagai bola pejal
b.  Atom satu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dari unsur yang lain.
c.  Atom dapat bergabung satu dengan sama lain secara kimia membentuk molekul dengan perbandingan sederhana.
d.  Molekul terbentuk dari penggabungan atom beberapa unsur.
e.  Atom suatu unsur adalah permanen, tidak dapat diciptakan, tidak dapat diuraikan  dan tidak dapat dimusnahkan.
Model Atom Dalton adalah sebagai berikut:




2.        Model Atom Thomson

 

Thomson menyatakan bahwa: “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamya tersebar muatan negative secara merata”.
Kelebihan model atom Thomson :
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan model atom Thomson :
Model Thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
Model Atom Thomson adalah sebagai berikut:
     




3.        Model Atom Rutherford

 
Rutherford melakukan percobaan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas untuk menguji pendapat Thomson, apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Dari percobaannya Rutherford mengusulkan Model Atom Rutherford “Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif”. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan dari model atom Rutherford adalah ketidakmampuan Rutherford untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elekrostatis inti terhadap elektron.
Model Atom Rutherford adalah sebagai berikut:





4.        Model Atom Bohr


 

Pakar fisika Denmark Neils Bohr (1913) memperbaiki kegagalan teori atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
a.    Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
b.    Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
c.    Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2π atau nh/2π, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Kelemahan : 1. Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan spektrum atom yang lebih kompleks (dengan jumlah elektron yang lebih banyak).
2. Tidak mampu menerangkan bagaimana atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.
Kelebihan   : Bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Model Atom Bohr adalah sebagai berikut:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar