Minggu, 23 Desember 2012

Proses Pembuatan Biodiesel Biji Jarak



   1.       Penyiapan kalium/natrium metoksida (K+ / Na+ CH3O-), dengan cara sebagai berikut:
  a) Siapkan metanol, umumnya kebutuhannya adalah 20 % dari volume minyak jarak. Apabila ada 100 liter minyak jarak maka dibutuhkan 20 liter metanol.
  b) KOH/NaOH yang telah ditentukan jumlahnya, dimasukkan ke dalam methanol/ethanol, dicampur rata sampai terlarut sempurna, dan terbentuk kalium/natrium metoksida. 
c) Hati-hati dengan kalium/natrium metoksida, gunakan masker, jangan hirup uapnya, dan apabila mengenai kulit menyebabkan kulit terbakar tanpa terasa karena menyebabkan mati rasa. Kalium metoksida, juga sangat korosif. KOH dapat bereaksi dengan alumunium, tin dan seng, jadi gunakan wadah dari gelas tahan panas, enamel atau yang terbaik adalah dari stainless steel.

2.      Pemanasan minyak jelantah dan pencampuran dengan kalium/natrium metoksida, dilakukan dengan cara sebagai berikut: 
a) Minyak biji jarak dipanaskan sampai 48-54oC. 
b) Siapkan alat pengaduk dan diatur pada kecepatan penuh. 
c) Sambil diaduk, tambahkan kalium/natrium metoksida, dan diaduk terus antara 50-60 menit.   
d) Proses trans-esterifikasi akan menghasilkan metil ester (minyak biodiesel) dan hasil samping gliserin
3.      Pendiaman dan pemisahan metil ester (minyak biodiesel) dengan gliserin.
Cara pemisahannya adalah: 
a)  Proses dibiarkan sampai sempurna sedikitnya 8 jam dan suhu dipertahankan pada 38oC.  
b) Biodiesel akan berada di bagian atas, dan gliserin ada di bagian bawah berwarna coklat gelap. Gliserin  merupakan cairan kental yang dapat memadat dibawah suhu 38oC.
c) Alirkan gliserin dengan hati-hati dari bagian bawah reaktor, sehingga biodiesel dapat dipisahkan kemudian ditempatkan di wadah lain. 
d)  Apabila gliserin memadat maka dapat dipanaskan kembali agar mencair. 
e) Gliserin masih bercampur dengan  sisa reaktan dan alkohol, maka dinetralisasi menggunakan asam mineral dan dipanaskan pada suhu 66oC untuk mengambil kembali alkohol, sehingga diperoleh gliserin kemurnian tinggi.

4.      Hasil biodiesel sering tercampur dengan sabun. Biodiesel dicuci menggunakan air suling untuk menghilangkan sabun dan sisa-sisa bahan lain.
Proses pencuciannya adalah sebagai berikut:
a) Pada pencucian pertama, biodiesel ditambah sedikit larutan asam asetat, kemudian diaduk agar terjadi netralisasi. 
b) Tuangkan air suling dalam wadah, kemudian dituangi biodiesel yang akan dicuci, kemudian diaduk.
c) Setelah didiamkan antara 12-24 jam, minyak biodiesel akan terpisah dengan air pencuci.
d) Minyak yang telah bersih dialirkan untuk memisahkan dengan air yang mengandung sabun.
e) Proses pencucian ini diulang 2-3 kali, tanpa penambahan asam. Pada pencucian ketiga, biodiesel hasil pencucian dipanaskan untuk menghilangkan air yang masih terikut.  pH biodiesel hasil pencucian mempunyai pH 7 (netral).

5. Pengecekan kualitas biodiesel


                                              Skema Proses Biodiesel 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar